A. Definisi Fiksi
Fiksi adalah sebuah Prosa naratif yang bersifat imajiner,
meskipun imajiner sebuah karya fiksi tetaplah masuk akal dan mengandung
kebenaran yang dapat mendramatisasikan hubungan-hubungan antar manusia.
Kebenaran dalam sebuah dunia fiksi adalah keyakinan yang
sesuai dengan pandangan pengarang terhadap masalah hidup dan kehidupan.
Kebenaran dalam karya fiksi tidak harus sejalan dengan kebenaran yang berlaku
di dunia nyata, misalnya kebenaran dari segi hukum, moral, agama, logika, dan
sebagainya. Sesuatu yang tidak mungkin terjadi bahkan dapat terjadi di dunia nyata
dan benar di dunia fiksi. Misalnya seorang perempuan yang membunuh seorang
laki-laki yang memperkosanya tetapi ia dinyatakan bebas dan tidak bersalah atas
kasus menghilangkannya nyawa seseorang-menurut hukum dunia nyata ia harus tetap
di hukum. Sebuah karya sastra haruslah memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik.
Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya
sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir
sebagai karya sastra, unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai jika
membaca sebuah karya sastra. Unsur ekstrinsik ialah unsur yang membentuk karya
sastra dari luar sastra itu sendiri, tetapi mempengaruhi bangunan atau sistem
organisme karya sastra.
B. Cerita Fiksi Sherlock Holmes
a. Awal
Rincian kehidupan Holmes di luar petualangannya yang
diceritakan oleh dr. Watson hanya sedikit dan jarang diketengahkan dalam karya
Doyle. Akan tetapi, sedikit rincian awal kehidupan dan keluarga besar Holmes
itu telah dapat menyusun biografi sederhana sang detektif.
Perkiraan usia Holmes dalam kisah Salam Terakhir menunjukkan
bahwa ia lahir pada tahun 1854, tepatnya pada tanggal 6 Januari. Kisah tersebut
berlatar waktu bulan Agustus 1914 saat Holmes telah berusia 60 tahun.
Holmes mengatakan bahwa ia pertama kali mengembangkan metode
deduksinya untuk memecahkan kasus saat masih mahasiswa. Kasus pertamanya
sebagai detektif amatir datang dari temannya sesama mahasiswa. Menurut Holmes,
yang mempengaruhinya untuk memilih profesi sebagai detektif adalah ayah seorang
teman kuliahnya. Profesi itu ditekuninya selama enam tahun setelah lulus kuliah
sampai akhirnya Holmes kesulitan keuangan sehingga harus patungan sewa kamar
dengan Watson. Saat itulah kisah petualangan Holmes dimulai.
Sejak 1881, Holmes menyewa kamar di Baker Street 221B,
London, sebagai tempat tinggal sekaligus tempat praktiknya. Hingga kedatangan
Watson, Holmes bekerja sendiri, sesekali mempekerjakan agen yang berasal dari
masyarakat kalangan bawah, meliputi sejumlah informan dan sekelompok anak
jalanan yang disebutnya "Baker Street Irregulars" (laskar anak-anak
jalanan Baker Street). Anak-anak jalanan itu muncul dalam tiga cerita, yaitu
Penelusuran Benang Merah, Empat Pemburu Harta, dan Si Bungkuk.
Hanya ada sedikit keterangan mengenai keluarga Holmes. Orang
tuanya tidak pernah disebut-sebut dalam cerita, ia hanya pernah menyatakan
bahwa dirinya merupakan keturunan tuan tanah pedesaan.
Dalam kisah Penerjemah
Bahasa Yunani, Holmes mengatakan bahwa paman buyutnya adalah Horace Vernet,
seorang seniman Perancis. Kakaknya yang lebih tua tujuh tahun, Mycroft, adalah
pejabat pemerintah yang muncul dalam tiga cerita, yaitu Penerjemah Bahasa
Yunani, Kisah Penutup, dan
Kasus Pencurian Rancangan Kapal Selam Bruce-Partington,
serta disebutkan dalam satu cerita,
Petualangan di Rumah Kosong. Pekerjaan
Mycroft cukup unik karena ia hanya bertindak sebagai juru pengingat atau kamus
berjalan bagi segala aspek kebijakan pemerintah. Mycroft dideskripsikan jauh
lebih berbakat daripada Holmes dalam hal observasi dan deduksi, tetapi tidak
memiliki kemauan dan stamina sekuat Holmes. Kakak Holmes itu dikisahkan lebih
suka menghabiskan waktunya bersantai-santai di Klub Diogenes.
b. Bersama
dr. Watson
Ilustrasi Holmes (kanan) dan Watson oleh Sidney Paget.
Dalam sebagian besar hidupnya sebagai detektif konsultan,
Holmes berbagi kamar dan pengalaman dengan sahabat sekaligus penulis kisah
petualangannya, dr. Watson. Watson tinggal bersama Holmes selama beberapa tahun
di Baker Street 221B sebelum berpisah karena menikah dengan Mary Morstan pada
tahun 1887, tetapi tinggal bersama lagi pasca-kematian istrinya itu. Induk
semang mereka adalah Mrs. Hudson.
Watson berperan ganda dalam kehidupan Holmes, yang pertama sebagai
asisten dan kedua sebagai perekam jejak Holmes. Sebagian besar kisah
petualangan Holmes ditulis dengan sudut pandang Watson sebagai ikhtisar
kasus-kasus paling menarik yang pernah dipecahkan oleh sang detektif. Akan
tetapi, Holmes seringkali mengkritik tulisan Watson yang dianggapnya terlalu
sensasional dan umum, alih-alih berupa laporan yang akurat dan objektif.
“Deteksi adalah, atau
seharusnya adalah, sebuah ilmu pengetahuan eksakta, dan seharusnya diperlakukan
dengan sikap dingin dan tidak emosional, sebagaimana ilmu pengetahuan lainnya.
Kau sudah mencoba mencampurkan sedikit romantisme ke dalamnya, hingga kesannya
seperti kalau kau menyisipkan kisah cinta ... Beberapa fakta seharusnya
ditekan, atau, paling tidak, harus lebih proporsional dalam penyajiannya.
Satu-satunya masalah yang layak disinggung-singgung dari kasus itu hanyalah
pemikiran analitis dari pengaruh ke penyebab, dengan mana aku berhasil
mengungkap kasusnya.”
— Empat Pemburu Harta, Bab 1:
Ilmu Pengetahuan Deduksi
Meski demikian, persahabatan dengan Watson merupakan
hubungan pertemanan Holmes yang paling intensif. Dalam beberapa cerita,
kepedulian Holmes yang tinggi kepada Watson muncul, tetapi seringkali tidak
tampak dari luar karena tertutup oleh ronanya yang dingin. Sebagai contoh,
dalam kisah Petualangan Tiga Garrideb, Watson terluka tembak. Meski luka tembak
itu terbilang cukup ringan, Watson merasa terharu melihat reaksi Holmes:
“Walaupun aku
terluka—bahkan kalau terluka parah aku benar-benar rela, karena aku merasakan
betapa setia dan penuh kasihnya sahabatku yang berwajah dingin itu terhadap
diriku. Matanya yang besar dan keras menyipit sesaat, dan bibirnya yang kaku
gemetaran. Baru sekali inilah aku melihat kehebatan hatinya sebagaimana
hebatnya otaknya. Selama bertahun-tahun menemaninya beraksi, baru kali inilah
aku menyaksikan luapan perasaannya.”
Dalam kisah Misteri Penyewa Kamar yang Berkerudung,
disebutkan bahwa Holmes telah berpraktik sebagai detektif konsultan selama 23
tahun, 17 tahun di antaranya bersama Watson.
c. Istirahat
panjang
Ilustrasi Holmes dan Moriarty saat bertarung hidup-mati di
tepi Air Terjun Reichenbach, Swiss.
Doyle yang ingin meluangkan lebih banyak waktu untuk menulis
novel historis memutuskan untuk "mematikan" Holmes dalam Kisah
Penutup yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1893 dan berlatar waktu tahun
1891. Setelah mendiamkan permintaan dari publik untuk melanjutkan petualangan
Holmes selama delapan tahun, Doyle akhirnya menulis Anjing Setan yang terbit
pada tahun 1901 dan berlatar waktu sebelum "kematian" Holmes, tetapi
ada pula yang berpendapat bahwa latar waktunya setelah Kembalinya Sherlock
Holmes. Pada tahun 1903, Doyle menulis cerita pendek
Petualangan di Rumah
Kosong yang berlatar waktu tahun 1894. Dalam kisah itu, Holmes muncul kembali
dan menjelaskan kepada Watson yang terkejut bahwa ia hanya pura-pura mati dalam
Kisah Penutup untuk memperdaya musuh-musuhnya.
Penggemar Holmes menyebut periode antara tahun 1891 saat ia
pura-pura mati dalam Kisah Penutup, lalu menghilang hingga muncul kembali pada
tahun 1894 dalam Petualangan di Rumah Kosong sebagai the great hiatus, 'istirahat
panjang'. Adapun satu cerita pendek, Petualangan di Wisteria Lodge, yang
berlatar waktu tahun 1892, dianggap sebagai kekhilafan pengarang.
d. Masa pensiun
Dalam kisah Salam Terakhir, Holmes dikisahkan telah pensiun
dan pindah ke peternakan kecil di Sussex. Kepindahannya itu tidak disebutkan
secara pasti, tetapi diperkirakan terjadi sebelum tahun 1904 karena disebutkan
secara retrospektif dalam Kisah Noda Kedua yang terbit pada tahun itu. Di
peternakan kecilnya itu, Holmes mendalami hobinya beternak lebah sebagai
pekerjaan utamanya dan menulis buku bertajuk Practical Handbook of Bee Culture,
with some Observations upon the Segregation of the Queen. Dalam Salam Terakhir,
dikisahkan Holmes dan Watson aktif lagi dari masa pensiun untuk membantu upaya
Britania Raya dalam Perang Dunia I. Hanya ada satu cerita lain yang berlatar
waktu saat sang detektif telah pensiun, yaitu Misteri Surai Singa yang
diceritakan sendiri oleh Holmes. Adapun waktu kematiannya tidak pernah
diketahui.
e. Kebiasaan
dan kepribadian
Watson menilai kebiasaan dan kepribadian Holmes bergaya
"bohemia". Meski dalam kisah Anjing Setan Holmes dideskripsikan
memiliki kecintaan terhadap kebersihan diri "seperti kucing", Watson
juga mendeskripsikan Holmes sebagai orang eksentrik yang tidak memiliki standar
kerapian atau keteraturan yang pasti dalam kisah Ritual Keluarga Musgrave:
“Salah satu keunikan
sifat temanku Sherlock Holmes yang sering mencengangkan diriku adalah kenyataan
bahwa walaupun cara berpikir dan berpakaiannya sangat rapi dan serba teratur
... (dia) menyimpan cerutunya di ember arang, tembakaunya di ujung sandal
Persia-nya yang melengkung, dan ... surat-surat diselipkannya di lipatan
gantungan di atas perapian. ... Dia tak berani menghancurkan dokumen-dokumennya
... (sehingga) dari bulan ke bulan dokumennya menumpuk hingga memenuhi setiap
sudut ruangan. Tak ada yang boleh membakar atau membuangnya kecuali si pemilik
sendiri.”
Apa yang terlihat amburadul bagi orang lain mungkin menjadi
sumber informasi utama bagi Holmes. Dalam kisah-kisah petualangannya, Holmes
sering digambarkan mengacak-acak tumpukan kertas dan barang untuk menemukan
dokumen atau benda tertentu.
Watson juga sering mengutarakan kebiasaan makan Holmes yang
tidak teratur. Sang detektif dikisahkan tidak mau makan sama sekali saat sedang
tegang memikirkan kasus, misalnya dalam kisah Kontraktor dari Norwood yang mana
menurut Watson:
“Temanku sendiri
(Holmes) malah tak makan. Itulah salah satu keanehannya. Pada saat-saat tegang,
dia tak mampu menelan sepotong roti pun. Dia mampu bertahan demikian sampai dia
akan pingsan karena kelaparan.”
Akan tetapi, Watson tidak memandang kebiasaan Holmes
menghisap tembakau dengan pipa atau kadang cerutu sebagai kebiasaan buruk.
Meski demikian, tampak jelas bahwa Watson memiliki toleransi terhadap tembakau
lebih rendah daripada Holmes dan kadang memarahinya karena menciptakan
"atmosfer beracun" dari asap tembakau.
Watson juga tidak mengkritik sikap Holmes yang
memutarbalikkan fakta atau melanggar hukum demi kliennya asal dapat dipertanggungjawabkan
secara moral, misalnya berbohong kepada polisi, menyembunyikan barang bukti,
atau menyusup masuk ke dalam rumah orang lain. Meski demikian,
Watson tidak
setuju bila Holmes berencana memanfaatkan orang-orang tak bersalah, misalnya saat
ia mempermainkan perasaan seorang gadis dalam kisah Charles Augustus Milverton
walau bertujuan mulia untuk menyelamatkan banyak gadis lain dari kejahatan
Milverton.
Dalam beberapa cerita, Holmes digambarkan sebagai pembela
tanah air dalam bidang keamanan nasional. Ia juga melakukan aksi
kontra-intelijen dalam kisah Salam Terakhir yang berlatar waktu awal Perang
Dunia I. Holmes juga suka memanfaatkan tembok kamarnya untuk berlatih menembak
dengan pola tembakan membentuk susunan huruf "VR" (Victoria Regina).
Sesekali Holmes menampakkan sikap arogan dalam batas-batas
tertentu yang masih dapat dimaklumi. Ia senang saat melihat para inspektur
polisi kebingungan dengan metode deduksi tingkat tingginya. Akan tetapi, ia
tidak ingin mencari muka dan tidak ambil pusing saat polisi mengakui hasil
kerjanya sebagai hasil kerja mereka. Peran Holmes dalam suatu kasus baru tampak
saat Watson menuangkannya dalam kisah-kisah petualangan mereka. Dari
kisah-kisah itulah Holmes dikenal luas sebagai detektif dan para klien biasanya
langsung meminta bantuan kepada Holmes alih-alih melapor kepada polisi terlebih
dahulu, termasuk pejabat pemerintah dan kerajaan. Perdana Menteri Britania
Raya dan Raja Bohemia mengunjungi Holmes secara pribadi untuk meminta bantuannya.
Selain itu, Raja Skandinavia dan Vatikan juga pernah dibantunya. Pemerintah
Perancis bahkan memberinya penghargaan Légion d'honneur atas jasanya
menyelesaikan suatu kasus.
Holmes merasa tersanjung saat kemampuannya diakui dan
menanggapi pujian sebagaimana gadis yang dipuji kecantikannya. Ia memiliki
sikap dingin dan kurang bergairah yang akan berubah total saat ia sedang terjun
ke dalam suatu kasus. Ia senang menunjukkan kecakapannya dengan mempersiapkan
jebakan yang matang untuk menangkap pelaku, seringkali kepada Watson atau salah
satu inspektur Scotland Yard.
Holmes bertipe penyendiri dan tidak suka membangun hubungan
pertemanan. Dalam kisah Kapal Gloria Scott, ia mengatakan kepada Watson bahwa
selama dua tahun kuliah, ia hanya berteman dengan satu orang saja, yaitu Victor
Trevor. Kata Holmes, "Aku memang tak suka bergaul, Watson. Aku lebih suka
mendekam di kamar dan mengutak-atik cara berpikirku. Itulah sebabnya aku tak
terlalu akrab dengan teman-teman seangkatanku ... dan jurusan yang kuambil pun
tak umum dipilih oleh teman-temanku, jadi, ya praktis putus hubungan sama
sekali." Dalam Penelusuran Benang Merah, Holmes juga disebut sukar bergaul
oleh Stamford muda.
C. Makna yang Terkandung dalam Cerita
Fiksi
Di dalam cerita Sherlock Holmes mengandung makna jangan
melihat seseorang dari kejelekan dan keburukan dari kebiasaannya, lihat lah
dari sisi yang besar bahwa dia banyak berjasa dan berjuang untuk sesuatu yang
besar bahkan orang lain.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Sherlock_Holmes
http://id.wikipedia.org/wiki/Fiksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar