A. Pengertian atau Definisi Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa
Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu
mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau
bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur"
dalam bahasa Indonesia.
1. Menurut Wikipedia
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
2. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Budaya diartikan sebagai pikiran, akal budi atau
adat-istiadat. Secara tata bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan dari kata
budaya yang cenderung menunjuk pada pola pikir manusia.
3. Pengertian Budaya Menurut Koentjaraningrat
Budaya adalah suatu sistem gagasan dan rasa, tindakan serta
karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan
miliknya dengan belajar.
4. Budaya Menurut E.B. Taylor
Budaya adalah : Suatu keseluruhan kompleks yang meliputi
pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta
kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia sebagai anggota
masyarakat.
5. Budaya Menurut Linton
Budaya adalah : Keseluruhan dari pengetahuan, sikap dan pola
perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota
suatu masyarakat tertentu.
6. Budaya Menurut Kluckhohn dan Kelly
Budaya adalah Semua rancangan hidup yang tercipta secara
historis, baik yang eksplisit maupun implisit, rasional, irasional, yang ada
pada suatu waktu, sebagai pedoman yang potensial untuk perilaku manusia.
B. Klasifikasi Budaya
Klasifikasi suatu budaya adalah sebagai unsur dari kebudayaan, dan unsur-unsur tersebut yaitu:
1. Sistem Religi (sistem kepercayaan).
Merupakan produk manusia sebagai homo religious. Manusia
yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa diatas
kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar. Karena itu manusia
takut, sehingga menyembahnya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi
agama.
2. Sistem
organisasi kemasyarakatan.
Merupakan produk dari manusia sebagai homo socius. Manusia
sadar bahwa tubuhnya lemah, namun memiliki akal, maka disusunlah oganisasi
kemasyarakatan dimana manusia bekerjasama untuk meningkatkan kesejahteraan
hidupnya.
3. Sistem
pengetahuan.
Merupakan dari produk manusia sebagai homo sapiens.
Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri disamping itu didapat juga
dari orang lain. Kemampuan manusia mengingat-ingat apa yang telah diketahui
kemudian menyampaikannya kepada orang lain melalui bahasa.
4. Sistem mata pencaharian
hidup dan sistem-sistem
ekonomi
Merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadikan
tingat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
5. Sistem
Teknologi dan Peralatan.
Merupakan produk dari manusia sebagai homo faber. Bersumber
dari pemikirannya yang cerdas dan dibantu dengan tangannya yang dapat memegang
sesuatu dengan erat.
6. Bahasa.
Merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens. Bahasa
manusia pada mulanya diwujudkan dalam bentuk tanda (code) yang kemudian
disempurnakan dalam bentuk bahasa lain, dan akhirnya menjadi bentuk bahasa
tulisan.
7. Kesenian.
Merupakan hasil dari manusia sebagai homo aestetieus.
Setelah manusia dapat mencukupi kebutuhan fisiknya.
C. Karakteristik Budaya
1. Komunikasi dan Bahasa
Sistem komunikasi, verbal dan nonverbal, membedakan suatu
kelompok dari kelompok lainnya. Meskipun bahasa tubuh mungkin universal,
perwujudannya berbeda secara lokal.
Contoh :
- Dalam bahasa Jawa kata Jangan berarti sayur, sedangkan
dalam bahasa Indonesia berarti tidak boleh.
- Contoh lain, di Indonesia menggelengkan kepala berarti
menolak. Sedangkan di India berarti setuju.
2. Pakaian dan Penampilan
Pakaian, dandanan (aksesoris/perhiasan), penampilan luar,
cenderung berbeda secara kultural. Misalnya kebaya dan batik Jawa(Indonesia),
kimono Jepang, payung Inggris, sarung Polynesia.
3. Makanan dan Kebiasaan Makan
Cara memilih, menyiapkan, menyaikan, dan memakan makanan
sering berbeda antara budaya yang satu dengan budaya yang lainnya. Misalnya :
- Orang cina makan menggunakan sumpit, sedangkan negara lain
pada umumnya menggunakan sendok.
- Pada umumnya orang-orang menggemari daging sapi, tetapi
orang-orang hindu dilarang memakan daging sapi.
4. Waktu dan Kesadaran akan Waktu
Kesadaran akan waktu berbeda antara budaya yang satu dengan
budaya lainnya. Sebagian orang tepat waktu dan sebagian orang lainnya
merelatifkan waktu.
Contoh :
- Di sebuah perusahaan jika mengadakan rapat maka para staf
(bawahan) diharapkan hadir tepat waktu, tetapi atasan datang terakhir. Hal
tersebut terjadi terus menerus secara kontinu sehingga menjadi sebuah kebiasaan
(budaya).
5. Penghargaan dan Pengakuan
Suatu area tertentu mempunyai cara tersendiri dalam memberi
penghargaan dan pengakuan.
Contoh :
- Salah satu suku di
Tibet, cara mereka memberi penghargaan terhadap orang lain dengan menjulurkan
lidahnya yang artinya mereka memberikan rasa hormat terhadap orang tersebut.
- Dalam sebuah organisasi(perusahaan), seseorang yang
menduduki jabatan tertentu diberikan penghargaan berupa mobil atau rumah dinas.
6. Hubungan
Budaya juga mengatur hubungan manusia dan hubungan-hubungan
organisasi berdasarkan usia, jenis kelamin, status, kekeluargaan, kekayaan,
kekuasaan, dan kebijaksanaan.
Contoh :
- Dalam budaya indonesia, hubungan orang tua dengan anak
terdapat batasan. Dimana orang tua sangat dihormati oleh anaknya. Sedangkan
dalam budaya amerika, hubungan orang tua dengan anak seperti interaksi hubungan
antara teman.
- Contoh lain, di Indonesia. Khusunya kota Padang menganut
sistem Matrilineal. Dimana perempuan (ibu) lebih dominan perannya dalam
meneruskan garis keturunan hubungan keluarga.
7. Nilai dan Norma
Nilai dan Norma manusia juga dipengaruhi oleh kebutuhan
hidup masing-masing. Seseorang yang menginginkan kelangsungan hidup, menghargai
usaha-usaha pengumpulan makanan, penyediaan pakaian dan rumah yang memadai.
Sedangkan mereka yang mempunyai kebutuhan lebih tinggi menghargai materi, uang,
gelar-gelar pekerjaan, hukum, dan keteraturan.
Contoh :
- Pada umumnya di negara-negara barat (misalnya : amerika,
eropa), orang-orang mendambakan nilai-nilai yang lebih tinggi, seperti kualitas
kehidupan, prestasi diri, dan makna dalam pengalaman.
8. Rasa Diri dan Ruang
Kenyamanan seseorang dengan dirinya dapat terlihat secara
berbeda oleh budaya.
Contoh :
- Orang-orang yang hidup dan tinggal di pedesaan umumnya,
identitas diri dan penghargaan dapat diwujudkan dengan sikap yang sederhana.
Sedangkan orang-orang yang hidup dan tinggal di perkotaan biasanya ditunjukkan
dengan perilaku lebih agresif.
- Orang-orang barat (misalnya, amerika) mempunyai sifat
individualisme yang tinggi, artinya memiliki rasa ruang yang membutuhkan jarak
(gap) lebih besar antara individu dengan individu lainnya.
9. Proses Mental dan Belajar
Setiap budaya mempunyai suatu proses berpikir, namun setiap
budaya mewujudkan proses tersebut dengan cara yang berbeda. Kehidupan dalam
suatu tempat tertentu menetapkan hukum-hukum untuk mempelajari atau tidak
informasi tertentu, dan ini ditegaskan dan diperkuat oleh budaya di sana.
Contoh :
- Sistem pendidikan yang berjalan di Indonesia yakni
membaca, mendengar, dan mencatat. Hal ini membuat siswa kurang aktif dalam
kegiatan belajar mengajar. Sedangkan, Di negara-negara barat (misalnya eropa,
amerika) guru hanya memberi pengarahan saja dan siswa diharapkan lebih aktif.
10. Kepercayaan dan Sikap
Dalam semua budaya tampaknya orang-orang mempunyai perhatian
terhadap hal-hal supernatural yang jelas dalam agama-agama dan praktik-praktik
agama mereka. Agama dipengaruhi oleh budaya dan budaya pun dipengaruhi oleh
agama. Sistem kepercayaan agama sekelompok orang agak bergantung pada tingkat
perkembangan kemanusiaan mereka.
Contoh :
- Budaya primitif mempunyai kepercayaan pada makhluk-makhluk
spiritual yang kita sebut “animisme”.
- Contoh lain, sebagian masyarakat Indonesia jika ingin
membangun sebuah gedung tetapi ada yang masih mempunyai kepercayaan tanah
keramat. Maka, biasanya mereka mengadakan ritual upacara terlebih dahulu atau
mereka tidak jadi membangun di tanah tersebut.
Setiap pagi jika saya ingin pergi kuliah, saya selalu berpamitan dengan
orang tua saya. Mencium tangan mereka dan mengucapkan salam. Begitu juga halnya
saat saya pulang dari kuliah dan saat saya pergi dan pulang dari main, saya
juga melakukan hal yang sama. Ini merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan oleh
masyarakat Indonesia untuk menghormati orang yang lebih tua.
D. Pengaruh Budaya Asing Terhadap
Kepribadian Bangsa Timur
Ø Dampak Positif
1) Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan
pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semula irasional menjadi rasional.
2) Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir
lebih maju.
3) Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan
transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran
dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Ø Dampak negatif
1) Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang
kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk
mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
2) Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat
mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang
mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
3) Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di
Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak
lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, remaja lebih menyukai
dance dan lagu barat dibandingkan tarian dari Indonesia dan lagu-lagu
Indonesia, dan lainnya. Hal ini terjadi karena kita sebagai penerus bangsa
tidak bangga terhadap sesutu milik bangsa.
4) Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa
individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan
memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan.
Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial. Kesenjangan social menyebabkan adanya
jarak antara si kaya dan si miskin sehingga sangat mungkin bias merusak
kebhinekaan dan ketunggalikaan Bangsa Indonesia.
Sumber :
http://galihjalusaputra.blogspot.com/2015/04/kebudayaan-pengaruhnya-terhadap.html#more
Tidak ada komentar:
Posting Komentar